Sabtu, 28 Februari 2009

Dunia Bukan Tempatku

Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada dunia ini. Apa yang terjadi pada diriku. Aku rasa aku pantas marah kepada dunia, dunia yang sama sekali tidak memberi kesempatan padaku untuk bahagia. Aku tidak marah pada Tuhan, yang katanya cuma Dia, yang menentukan garis kehidupan kita. Dia yang mempunyai hak utuh takdir kita. Aku tidak menyalahkan Tuhan tentu saja. Aku cuma kecewa..kecewa karena Dia tidak pernah mendengarkan doa-doa yang aku panjatkan tiap hari, 5 kali dalam sehari. Tapi aku tidak apa-apa, tentu saja. I’m fine..I know I'm gonna be fine...

Aku tahu aku tak pantas marah pada nasib. Faktanya bahwa aku cacat, sejak lahir, ibuku membenciku karena aku cacat, aku membuat malu keluarga katanya. Padahal kalau dipikir-pikir, apa salahku? Sejak kecil aku diperlakukan berbeda dengan adik dan kakakku. Sungguh, aku tidak suka dikasihani. Aku lebih baik dihina daripada dikasihani.

Lepas sekolah dasar, masuk SMP, aku tak juga mengeluh pada dunia. Walaupun hampir semua anak memandangiku dengan aneh, seakan aku mahluk planet lain yang tiba-tiba hadir di sekolah mereka. SMA tak jauh berbeda, hanya saja saat SMA, aku mempunyai sahabat, Anti namanya. Dia tidak pernah memandangku aneh, kami berteman dengan baik sampai masuk kelas 3 SMA dan aku tahu apa yang selama ini aku sangka ternyata salah. Anti mengkhianatiku, Ia menikamku dari belakang. Aku kecewa, bagaimana tidak, cowok yang selama ini dekat denganku, ternyata hanya mendekatiku untuk mendekati Anti, dan Anti menerima cowok itu. Menerima cowok yang telah menyakiti hati sahabatnya. Sahabat macam apa itu..? Dan Andre, si cowok brengsek itu, sebaiknya dia pergi ke neraka saja. Sekali lagi aku tidak punya siapa-siapa. Aku tidak percaya semua orang. Kalaupun ada yang baik, entah kenapa mungkin karena aku biasa dihina dan dicaci, aku tahu mana orang yang tulus dan tidak. Feelingku terasah dengan baik.

Lepas SMA, aku kuliah di Universitas yang aku idam-idamkan sejak lama, lulus dengan nilai baik dan akhirnya wisuda. Wisudaku tidak kudatangi, untuk apa, aku tidak punya pendamping untuk dipamerkan, tidak juga Ayah atau Ibu yang bangga kepadaku, tidak pula sanak saudara lainnya. Jadi untuk apa aku datang kalau Cuma untuk formalitas semata.

Kali ini aku sudah bekerja, sebagai akuntan di suatu perusahaan swasta. Saat bekerja pun tak habis-habisnya orang jahat kepadaku. Antar karyawan saling sikut-sikutan, berebut posisi yang tinggi, berlomba-lomba menjilat atasan, menghalalkan segala cara agar dipandang. Semua itu membuatku jijik. Aku rasa ada yang aneh pada dunia ini, aku rasa…dunia bukan tempatku lagi. Buktinya sudah 25 tahun aku hidup, aku tidak pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun.

Sampai detik ini pun, aku tidak mengerti apa artinya hidup, untuk apa aku hidup di dunia dan untuk siapa aku hidup. Aku tidak menemukan ketiga jawabannya sampai saat ini. Hey, jangan kira aku tidak pernah mencari jawaban itu, aku selalu mencari jawaban itu, tapi apa yang aku dapat? Nihil..Orang-orang bilang aku terlalu idealis, terlalu berpikiran negatif dan tidak menghargai hidup. Tahu apa mereka itu, hidup mereka menyenangkan, mana ada hidup yang seperti aku jalani. Ngomong memang mudah, tapi mereka tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan. Jadi Shut up!

Baru kali ini aku saksikan, mereka menangis. Ibu dan Ayah, kakak dan adikku, saudara-saudaraku dan teman-temanku. Untuk apa mereka menangis. Apa mereka menyesal telah melakukan kesalahan padaku ? Persetan! Mereka cuma acting, mereka tidak ada peduli padaku, tak satupun. Jadi untuk apa mereka ada di sini, meratapi jasadku yang sudah kaku..yang sebentar lagi akan pelan-pelan dimakan oleh cacing-cacing tanah. Kembali ke tanah, begitu katanya. Hhhh..Aku bingung pada polisi-polisi itu, untuk apa mereka begitu repot mengurusi kematianku, sungguh sangat kurang kerjaan. Bukankah mereka punya segudang tugas untuk menangkap para koruptor negeri ini, penjahat atau apapun selain aku. Aku tidak cukup penting untuk disediki. Percuma juga mereka menanyai teman-temanku, saudara-saudaraku tentang apakah belakangan ini tingkahku aneh, apakah ada orang mencurigakan yang kira-kira terkait dengan bunuh diriku. HELL! Mereka semua tidak kenal aku, mana mereka tahu apa yang kurasakan.

Polisi juga tidak menemukan surat wasiatku, menurut mereka, kalau aku bunuh diri, aku pasti menuliskan sesuatu. Mereka tidak menemukannya. Hahahaha.. Aku tertawa, tentu saja aku tidak menuliskannya di kertas. Masih jaman apa nulis di kertas..ya ampuuun..mereka sungguh gaptek. Mereka semua tidak kenal aku, karena itu mereka tidak dapat membantu polisi untuk menemukan jawaban atas misteri kematianku ini. Andai mereka kenal aku, mereka pasti akan menjawab bahwa aku selalu menulis semua hal yang terjadi pada hidupku di blog pribadiku. Dan andai mereka kenal aku, mereka pasti akan menjawab, bahwa aku bunuh diri dengan menyilet nadi pada lenganku itu karena kesalahan orang-orang terdekatku. Polisi tidak perlu mencari-cari tersangka pembunuh kematianku, tahan saja mereka itu! Mereka yang sekarang baru mengaku orang tuaku, kakakku, adikku, saudaraku, teman-temanku itu. Merekalah pembunuhku sebenarnya, membunuhku secara tidak langsung. Sekarang sudah terlambat, aku sudah menemukan jawabannya, jawabannya adalah “Tempatku bukan di dunia”. Yah. Memang ironis, tapi begitulah jalan yang aku ambil, jalan yang terbaik menurutku, aku memilih jalan keluar hidupku dengan mengakhirinya, meninggalkan semuanya yang menyebalkan di dunia, dan memulai hidup baru di akhirat.

Gema posting from mahasiswa

Sahabatku, Pacarku

Hhh. capek juga gw diejek terus sama orang-orang. Mereka ngatain gw homo lah, penyuka sesama jenis lah. Gila apa..gini-gini gw masih normal kali. Iya okey, gw memang belum pernah punya pacar seumur hidup gw yang sudah menginjak 21 tahun ini. Sekarang gw semester akhir di kampus dan gw ga mau terus-terusan ga punya pacar sampai gw wisuda. Argghhhh…Sementara temen-temen cowok gw lainnya udah punya jam terbang tinggi masalah cinta, bahkan temen terdekat gw, si Andy sekarang punya 4 pacar dari berbagai jurusan di universitas kami…kolektor cewek, itu sebutan populer Andy.

Hari ini tekad gw udah bulat, dalam jangka waktu sampai wisuda, gw harus punya cewek, entah gimana caranya. Selama pengerjaan skripsi, konsentrasi gw terbagi 2, ngerjain skripsi sekaligus mencari calon pacar. Dengan rajin gw mendatangi perpustakaan, bahkan perpustakaan jurusan sebelah, tapi…nihil! Ga ada yang menarik.

“Hayooo…ngapain lo Rif, tumben-tumbenan ke perpus humas ?Hayoo..ngincer anak humas yah?cieee..siapa Rif..?”, tegur Tika, sahabat gw dari SMA.
“Sssttt…hehehe..iyah Tik, gw lagi ingin mengubah nasib gw, hehehe, sebelum wisuda gw udah harus punya pacar Tik, itu target gw”.
“Hah? Seriusan lo? Dalam rangka apa lo pengen punya pacar?”
“Gak tahan aja gw Tik diejek melulu, anak-anak kan bercandaannya parah Tik, masa kemaren gw dikerjain, nomor gw dikasih ke gay gitu, jadilah tu gay nelpon-nelpon gw terus”.
“Hahhaahhahaha….ya ampun, parah banget yah bercandaan anak-anak, terus Cuma gara-gara itu, lo jadi pengen punya pacar gitu..”.

Skripsi makin membuat gw stress, gw ga konsen ngerjainnya karena gw juga sibuk mencari calon pacar gw, target gw harus berhasil. Tapi ga tau kenapa, gak ada satu pun yang membuat gw tertarik. Ada sih beberapa, contohnya si Rina, anak hukum juga, cantik banget, semua orang juga tahu itu, tapi…lemot banget. Kalau ngomong sama dia capek sendiri karena ga nyambung-nyambung. Atau si Fany, anak humas, temennya si Tika, pinter manis juga lumayan, tapi….udah ada yang punya. Waaaa…

“Hoi Rif, kata si Tika lo lagi nyari pacar yah?Hahahahha..akhirnya lo Bro..cari pacar juga setelah sekian lama eh seumur hidup lo ngejomblo”, ujar Andy.
“Heh sialan si Tika, kok bilang-bilang sih”.
“Ya ampun Rif, lo ga nyadar yah? Selama ini lo ga nyadar?Parah lo”.
“Ga nyadar apaan Ndy?”.
“Mm…gimana yah ngasih taunya, gini deh Rif, saran gw, lo ga usah tuh punya target cari cewek segala..mulai sekarang lo lebih peka deh sama sekitar lo, apa di deket-deket lo ada orang yang perhatian sama lo, tulus sayang sama lo..”.
“Hah?Maksud lo apa sih Ndy? Gw ga ngerti”.
“Ah..udah pokoknya inget kata-kata gw tadi oke? There’s someone waiting for you and you don’t need to looking for somebody else..”.

Gw terdiam mendengar kata-kata Andy. Andy, si playboy bisa juga bilang sesuatu yang bijak kayak gitu. Jadi penasaran, apa maksud Andy tadi yah…seseorang yang deket gw…?Ah ga ngerti !!

Suatu saat gw lagi ribet-ribetnya mencari data untuk skripsi, Tika tiba-tiba datang membantu, dia benar-benar nyelamatin hidup gw dari maut. Deadline pengumpulan memang sebentar lagi dan gw ga tau gimana caranya bales rasa terima kasih gw ke dia.
“Tik..lo emang temen gw yang paling top..thanks banget yah kemaren”, ujar gw lewat telepon.
“Iyah. Pak Rifky..hehehe..Cuma bantuin gitu doank kok..”.
“Eh gw ga enak sama lo, mau gw kasih apa nih sebagai rasa ucapan terima kasih gw..hehehe..tapi jangan mahal-mahal ya bu”.
“Hahahahaha..gw minta blackberry aja deh Rif, ga usah repot-repot hahahahahhaa.”.
“Hahaha gile lo blackberry..beli pake apa gw..jual diri..?hehehehe..eh seriusan nih, mau minta apa..?”
“Hmmm…gimana kalo..kita jalan..berdua aja..ke mana gitu..hmm..itu juga kalo lo mau sih..”.
“Berdua aja?”, pikirku dalam hati, tumben tumbenan si Tika..Biasanya kami bertiga, Gw, Tika, Andy selalu jalan bareng-bareng, kemana-mana bertiga, kenapa Tika jadi aneh gini yah..
“Boleh Tik, besok aja gimana?Gw jemput di kampus yah..?”.
“Ok, See you tomorrow”.

Besoknya, gw jemput Tika di kampus, wew..hari ini dia cantik sekali..ada yang beda sama Tika tapi apa ya..Pikiran gw menjadi tidak konsentrasi, gw baru nyadar, hari itu, pertama kalinya gw jalan berdua sama cewek, walapun cewek itu sahabat gw sendiri..tetap aja…
“Gimana target pencarian pacar lo Rif?Udah ada progress belum?”, tanya Tika.
“Belum nih Tik, hehe..ga ada yang menarik perhatian gw..”.
“Hmm..serius ga ada yang menarik? Kalau gw, ga menarik juga ya Rif?”.
“Hah?Mm…kok nanyanya gitu ..Lo..lo menarik banget lah Tik..gw tadi belum bilang ya, kalau hari ini lo cantik banget..”, ujar Rifky tulus.
Pipi Tika memerah, “Oh ya? Thanks Rif, sebenarnya gw dandan gini juga karena ada maksudnya, menurut gw hari ini adalah hari istimewa karena gw mau..ngungkapin perasaan gw yang sebenarnya..Gini, mmm..dari mana gw mesti mulai yah..gini, gw tahu lo cuma anggep gw sahabat lo, tapi gw rasa ga ada salahnya kalo gw coba ngomong ini, Andy juga dukung gw untuk ngomong sama lo perasaan gw yang sebenarnya, bahkan Andy juga yang punya ide jalan berdua kita ini..Gw..Hmm..gw..gw.. sayang sama lo Rif….lo ga perlu segala macem cari cewek sebelum wisuda karena..gw selalu ada buat lo Rif..”.

Rifky cuma bisa terdiam dan tak dapat berkata-kata, tapi ada yang berbeda saat ini, sesuatu dalam hatinya melompat-lompat..target pencariannya selama ini sudah ketemu dan Ia sedang berdiri di depan Rifky dengan cantiknya..Kini, Ia pun mengerti maksud Andy.

Firin posting

Kamis, 26 Februari 2009

Di Baik Jendela

Di Baik Jendela

By: Ya2 M-m

Di pagi hari seorang wanita berbaju serba putih berjalan memasuki kamar tempatku menginap. Ia tersenyum menghampiriku dan membawa lap handuk kecil dan seember kecil berisi air hangat. Aku pun membalas tersenyum dengan diselingi suara batuk yang amat berat.

“Uhuk…uhuk…uhuk….” ku berusaha bangkit tuk mengeluarkan dahak yang sangat mengganggu di pangkal lidahku.

“Ini Pak, ludahkan saja di sini! Bapak gak usah berdiri” senyumnya menghiasi ucapannya yang sangat ramah.

“manyoo….manyih ………*@???!” ucapan terima kasih yang ingin ku katakan dengan bibir agak monyong dan air liur yang meluap di bibirku. Ku ingin berkata-kata tapi lidah ini rasanya kelu tuk ucapkan sepatah kata pun.

“Sebentar ya Pak, saya tinggal dulu” dia pun keluar dengan meninggalkan keramahannya.

Struk dan jantung, itulah dua hukuman yang divonis Tuhan dan hasil diagnosis dokter. Aku sungguh tak berdaya, nikmat dari Tuhan yang selama ini ku nikmati sebelumnya kini tak ku rasa. Tuhan telah mencabut itu satu persatu dariku.

‘Menyesal?!’

Apa kata itu pantas ku ucapkan??? Delapan huruf, diawali ‘M’ diakhiri ‘l’ semua orang pernah mengalami kata ini. Tapi apa gunanya kata ini?

‘Menangis’

2

Kata itu biasanya terlahir sesudah “Menyesal” dan aku pun mengalami itu sekarang. Tangisan, adalah sebuah luapan emosi yang terlahir karena ada rangsangan yang terjadi di dalam jiwa yang peka. Tapi apa hanya dengan menangis aku dapat mendapatkan kenikmatan itu kembali? Sungguh…amat berharga, tapi mengapa kemarin aku tak bersyukur????????

‘Sungguh ironis!!!’

Sudah dua hari ku bermalam di sini, terlentang tak berdaya berbaring di atas ranjang beroda. Pertama kali ku dibawa ke sini dalam keadaan tak sadar, semuanya nampak tak berisi dan aku merasa tak hidup di dunia nyata. Mati suri, istilah itu yang mereka lekatkan padaku satu pekan ke belakang, padahal aku hanya pingsan beberapa hari.

Ini hari ketiga ku tinggal di sini sekaligus hari kedua ku sadarkan diri. Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? Dan yang nampak jelas kurasakan adalah kaki kanan dan tangan kiriku tak bisa kugerakkan saat ku mulai sadarkan diri satu hari ke belakang.

‘Lumpuh’

Itulah kata yang tepat mewakili keadaan sekarang ku alami. Ku tak bisa lagi berjalan seperti biasanya, dan tangan kiriku tak bisa lagi ku pakai untuk mengoper gigi. Semuanya terasa amat berat dan seakan-akan hidup ini akan cepat berakhir. Terlintas ku berpikir, apa gunanya aku hidup dalam keadaan seperti ini???? Lumpuh tak berdaya, tak ada yang dapat ku lakukan dengan kemampuanku sekrang ini.

“Assalamua’laikum…Papa gimana keadaanmu sekarang?” anak perempuanku satu-satunya datang.

“Wanyamo….ssf,….ddfjmmmm….oooo” sebenarnya aku ingin berkata “waa’laikum salam dan menjawab aku baik-baik saja anakku” tapi

3

aku hanya bisa berkata tak berarti dan tersenyum menyon ditambah air liur yang semakin meluap.

Dialah anakku, perhiasan dalam hidupku yang tak kan ada yang bisa menggantikannya dalam hidupku. Ini hari ketiga ku berbaring di rumah sakit, dan ia pun selalu setia menemaniku saat ku tak sadarkan diri sampai sekarang ku tersadar. Terima kasih Tuhan…walaupun sebagian nikmat telah Kau cabut tapi ku masih dapat merasakan nikmat ‘disayangi’ dan ‘dicintai’.

Anakku mengeluarkan sapu tangan di sakunya dan mengusap bibir menyonku yang dipenuhi oleh luapan air liur yang cukup menjijikan. Sungguh…anakku sangat menyayangi dan mencintaiku. Ku tak bisa berkata sepatah kata pun, yang bisa ku ucap hanyalah sebuah kata-kata yang tak berarti.

“Manya oooy nyo nyinnntto…. @?!” ingin sekali ku berkata, namun hanya itu yang bisa ku katakan.

“Papa…gimana tangan kirinya?” tangannya menggenggam tangan kiriku lalu diciumnya.

“ooooooieori cunyuu………@?!” entah apa lagi yang ku katakan, yang jelas pasti anakku tak akan mengerti apa yang ku katakan.

Andai ku dapat berkata kembali seperti biasanya yang pertama kali ku katakan kepada anakku adalah “Nak, sungguh…Papa mencintaimu”.

Terlihat tatapan penuh cinta dan kasih sayang di matanya, meluncur tetesan air mata perlahan membasahi pipinya. Tuhan…seandainya suatu saat tanganku ini dapat ku kuasai kembali, ku kan mencintai dan menyayanginya dengan tangan dariMu. Sungguh…aku sangat mencintai anakku satu-satunya ini.

“Permisi, sekarang waktunya Bapak untuk mandi” kata seseorang berbaju serba putih yang masuk membawa handuk kecil di tangannya.

4

“Oh…Papa belum mandi ya?” jawab anakku.

“Idih…Papa seneng ya dimandiin sama suster?” kata anakku menggoda.

“Nggak usah Sus, biar saya saja yang memandikan Papa”

“Baiklah, kalau begitu saya permisi mau memandikan pasien sebelah” suster itu pun pergi ke pasien sebelah yang sudah lebih dulu menginap di sini.

“Selamat pagi Pak Ahmad, saatnya untuk mandi….”

Oh…namanya Ahmad, ingin rasanya ku berbagia cerita dengannya. Sudah tiga hari ku di sini namun hari ini baru kali kedua ku sadarkan diri. Ku ingin mengetahui bagaimana keadaan Rumah Sakit ini sebelum aku datang dan yang paling ingin ku ketahui bagaimana pemandangan di luar jika dilihat di balik jendela.

“Papa…sekarang mandi dulu ya!” anakku meminta aku untuk segera mandi.

“Nmmnyaaammm……ooorrtyu?@!*/??” jawabku sambil mengangguk dengan bibir yang menyon.

Dibukanya tali baju pasien berwarna biru bertuliskan “Rumah Sakit Harapan Kami Semua” atau yang sering disingkat “RSKS”. Dimatikannya slang infus untuk sementara kemudian baju yang kukenakan berhasil dilepasnya. Diusapkannya handuk kecil berlumur air hangat ke bagian dadaku dan perutku. Aku berbalik dan diusapnya pula bagian punggungku dan terakhir wajahku yang sudah tidak kencang lagi diusapnya pula.

“Permisi Mbak, ini baju gantinya” kata seorang suster yang berbeda sambil membawa baju kotor yang kemarin aku kenakan.

“Oh…iya, terima kasih ya Sus.”

“Papa…sekarang dipakai bajunya ya…!”

Anakku memakaikan baju untukku, seakan-akan kembali seperti bayi. Ku tak bisa melakukan apa pun sendiri, semuanya perlu bantuan orang

5

lain. Anakku, maafkan Papa mu ini yang sangat merepotkan.

“Papa…Sari keluar dulu ya, mau jemur handuk yang tadi Papa pakai” anakku meminta izin keluar.

“Mohuou….mouh?@*/!>???! untuk ke sekian kalinya aku berkata-kata tak karuan dan mengangguk dengan bibir yang menyon.

Anakku pun keluar meninggalkanku berdua dengan Pak Ahmad di sampingku. Aku ingin sekali menyapa teman sekamarku tapi untuk bicara saja ku tak mampu.

“Pak Iksan ya..?”

Terdengar suara memanggilku, ternyata Pak Ahmad yang memanggilku sambil membukakan gorden pembatas.

“Iya..Pak, saya tahu nama Bapak dari suster tadi. Kenalkan nama saya Ahmad” kata Pak Ahmad dengan ramah.

“Ukkkkkh….ooh?@!???” ku kembali berkata tak karuan sambil menunjuk jendela dengan tangan kananku.

“Kenapa Pak???”

“Oh…iya, ada satu hal yang sangat ingin ku ceritakan kepada Bapak. Jika pagi-pagi tiba sungguh indah pemandangan di luar sana, di balik jendela ini akan terlihat pemandangan kota dari ketinggian tujuh meter. Subhanallah…indah sekali Pak. Makanya Pak, cepet sehat ya Pak…biar kita dapat menjadi bagian dari pemandangan itu bukan hanya sebagai penonton sekaligus penikmat saja.”

Pak Ahmad bercerita panjang lebar, semangatku menjadi semakin menjadi. Semangat untuk sehat, senangat untuk hidup, dan semangat untuk selalu bersyukur dengan kehidupan yang indah ini. Sungguh…seperti motivator saja teman sekamarku ini. Namun sayang aku tak dapat berbicara dengan jelas kepadanya.

6

“Emmmm…emmm emm emm mmemm mmmemm?????!” ku berusaha memanggil PakAhmad, tapi tak ada jawaban?????? Kenapa? Ada apa dengan Pak Ahmad???? Ku berusaha bangkit tapi ku tak kuasa, anakku pun belum kembali.

“Emmmm…emmm emm emm mmemm mmmemm?????!”

“Emmmm…emmm emm emm mmemm mmmemm?????!”

“Emmmm…emmm emm emm mmemm mmmemm?????!”

“Papa…Sari balik lagi, kenapa Pa? mau duduk?” anakku akhirnya datang juga.

“Emmmm…emmm emm emm mmemm mmmemm?????!” aku berusaha menunjuk ke arah Pak Ahmad dengan tangan kananku.

“Innalillahi….”

Anakku langsung berlari keluar mencari suster. Pada saat itu pula aku berusaha untuk turun dari ranjang beroda karena sangat ingin melihat bagaimana pemandangan kota dari balik jendela.

“Gedebug….”

Aku terjatuh…dan aku pun merangkak ke arah jendela, mendekat dan semakin mendekat, kuraih jendela dan berdiri dengan tumpuan di kaki kiriku. Oh…ternyata Pak Ahmad seorang pembohong! Tak ada pemandangan yang dapat dilihat di sini.

“Papa…kenapa ada di sini? Kembali ke ranjang ya!” anakku kembali membawa seorang suster dan seorang dokter.

Dan saat ku dipapah ke ranjang beroda oleh anakku ku melihat papan pasien di atas kepala Pak Ahmad, ternyata Pak Ahmad seorang pria berumur 65 tahun didiagnosis oleh dokter menderita katarak dan mengalami kebutaan sementara.

Yaya Mulyamantri posting from mahasiswa

Kembang yang Hilang

Kembang Yang Hilang

Krriiiiingggg.....Kriiiiiinggggggg.......

"Andi....telpon...?" Hari dengan betenya memanggilku, dia ngantuk sehabis acara rapat pembentukan panitia Ramadhan tadi malam.

"Ya, sebentar....., dah hampir selesai mandi...!!!, dari siapa sih...siang bolong gini..?" jawabku sekenanya dari kamar mandi.

"Biasa...dari Deasy, katanya dia mo tunggu...loe cepetan, interlokal nih...!!!!, Hari makin gedeg aja tau gelagatku yang sok nyantai.

"Ya, brisik amat sih loe"

Telepon itu mungkin telepon ke 1000 kalinya dari Deasy untukku, hal yang aneh, aku belum pernah bertemu dia, tapi kita sudah pacaran. Aku hanya iseng bilang cinta sama dia, dan dia menerimanya. Aku pernah belajar meramal suara orang, dari suaranya gadis itu sangat lembut dan perhatian, aku tidak mencintainya barangkali, karena aku tak mau menggantungkan hidup dalam hal yang tak pasti.

Hampir setiap hari Deasy selalu telpon aku, dari pembicaraan singkat 5 menitan hingga kadang sampai 3 jam. Telingaku kadang panas, sepanas hatiku karena membayangkan kegilaanku berani memacari wanita yang belum pernah aku kutemui.

Dan setahun pun berlalu.................

Aku gelisah, begitu pulang dari kampus aku langsung mengambil wudhu dan sholat dhuhur, mencoba menenangkan diri sejenak. Sudah seminggu ini Deasy tidak menelponku. Aku tidak tahu mengapa...., dia hilang begitu saja. Dia begitu misterius....begitu jauh untuk kujangkau. Hatiku benar2 bingung, tidak biasanya dia seperti ini. Aku sudah terbiasa terbius oleh suara halusnya di tengah malam, aku sudah mencampur dalam desahan manja di telepon itu. Aku mungkin jatuh cinta, tapi otakku memaksaku untuk mengatakan tidak, aku tidak mungkin jatuh cinta pada suara, aku tidak mungkin jatuh cinta pada wujud tanpa rupa.

Kriiiiiiiiiingggggggggggg........

kurang ajar kata batinku, setiap kali ada bunyi telepon hatiku selalu berdegup keras, mengharap Deasy ada di ujung sana. Tapi dia tak kunjung datang, atau aku saja yang bodoh mengharapkan dia. Aku sedang mengarahkan pandanganku pada televisi, acara sinetron yang membosankan, sinetron "Tersanjung" , sinetron tak berkualitas yang hanya membelit2kan pokok persoalan untuk memperpanjang masa tayang, dan celakanya saudara sebangsaku terutama ibu2 termasuk ibuku sendiri suka sekali dengan sinetron itu.

Mataku memandangi tv tua itu, tapi sebenarnya menerawang jauh membayangkan apa yang terjadi dengan bidadari kayanganku itu, mungkinkah dia menemukan pria lain dalam kehidupan nyatanya, mungkinkah dia sakit keras sehingga tidak bisa menelpon aku, mungkinkah dia sadar bahwa hubungan seperti ini tidak mungkin dilanjutkan, mungkinkah............

Hari terlihat tersenyum, senyum yang aku selalu hindari untuk melihatnya, karena sifatnya yang kebanci2an itu, tapi kali ini aku harus melihat, karena instingku mengatakan ada berita darinya. Hari mendekatiku, dan berbisik .........

"Andi, Deasy sakit keras, dia menderita leukemia akut, mungkin nyawanya tidak bisa terselamatkan...." Lhadalah ngadubilah, salah satu prasangkaku benar, dia sakit, oh bidadariku itu sakit, oh apa yang harus kulakukan.

"Mana dia...?, mau dia bicara denganku...?"

"Hee...., sabar kenapa...., telponnya sudah ditutup, tadi dia cuman bilang dengan suara yang lemah sekali, mengabarkan kondisinya"

"Kenapa kau tidak kasih aku...?" mmmmmhhhhh aku mau mengumpat, tapi aku tidak terbiasa, aku tidak bisa marah.

"Abisnya dia nggak mau koq..., emang aku harus maksa, enak aja..."

Kali ini aku harus ngalah sama Hari, memang hal ini none of his business, sudah untung dia mau menyampaikan pesannya Deasy. Dugaanku telah menjadi kenyataan, Deasy sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Sedangkan aku, aku masih di sini, segar bugar, tidak ikut merasakan penderitaannya, tidak mendampinginya saat dia membutuhkan seseorang disampingnya. Yah, apa mau dikata, nomor telponnya pun aku tidak punya, dia selalu mengelak jika kutanya tentang alamat, no telpon, atau apapun yang berkaitan dengan jatidiri sebenarnya dia.

Dia hanya sering bercerita tentang kehidupannya sehari2 di ujung sana, kapan dia pergi ke kampus, bagaimana dia sering merawat anak kecil yang sudah tidak punya ibu lagi (anak tetangganya yang sering dititipkan ke Deasy tanpa bayaran, karena anak itu sangat senang dengannya), bagaimana dia sering digodain sama pemuda2 yang kost di depan rumahnya, semua diceritakan padaku dengan detailnya. Aku seperti dibacakan novel kehidupan seorang bidadari yang hendak mati, tetapi masih melakukan kewajibannya untuk belajar, mengasihi, mencintai, tanpa sekalipun mengharapkan untuk menerima kembali. Pernah suatu saat secara tidak sengaja dia bilang bahwa dia tidak ingin melukai aku, karena dia memang sakit parah dan sudah pasti tidak bisa membahagiakan aku.

Aku menjadi susah tidur selama beberapa hari, lamunanku tidak lain hanyalah Deasy seorang. Fotonya dalam pakaian casual dengan balutan jeans warna abu2 dan t-shirt putih yang begitu cantik sering kupandangi, oh andainya dia benar2 ada dalam kehidupanku. Foto Deasy satu2nya yang kupunya, sebagai tanda perkenalan kira2 setahun yang lalu, yang kudapatkan dari keponakannya yang tinggal sekota denganku. Suaranya yang begitu halus, meyakinkan aku bahwa dia seorang gadis yang lemah lembut, dan cenderung menyendiri. Aku tak tahu mengapa aku harus jatuh cinta dengan hantu, mengapa aku harus mengharapkan orang yang suatu saat pasti mengecewakan aku.

Beberapa hari terlewati sudah, resahku sudah mulai berkurang, mulai sibuk dengan kegiatan kuliah dan kegiatan masjid, bayangan Deasy sudah mulai bisa kulupakan. Tetapi aku tak bisa memungkiri, aku mencintai gadis ini, belum pernah aku menemui wanita selembut dan sehalus dia, maksudku di alam nyata.

Setelah selesai mengerjakan tugas laporan field trip ke objek wisata, mataku sangat lelah setelah hampir semalaman di depan komputer, aku mengambil gitar yang setia menemaniku sejak aku masih di SMA, saksi bisu cinta pertama dan keduaku yang sudah berakhir itu, dan aku mulai menyanyi, sekenanya mulai dari lagunya Norah Jones sampai Didi Kempot, mataku sudah ngantuk sekali, masih kucoba memetik dan menyanyi lagu Diva-nya Gigi, akupun akhirnya terlelap dengan gitar masih di pelukanku...........

Hari posting from mahasiswa

Maut Itu Memisahkan Kita


Aku selalu suka akan hujan. Rintiknya yang membasahi tanah membuatku nyaman. Hujan memiliki ritme yang menarik, lebih menarik daripada musik. Hujan juga membawa keuntungan untuk banyak orang. Dari mulai menghalau kekeringan, mengisi kolam-kolam warga sampai membawa keberuntungan pula untukku. Karena hujanlah kita bertemu. Karena itu aku selalu menantikan hujan, seperti aku menanti kamu.

Hujan adalah mak comblang kita. Andai saat itu tidak hujan, kita mungkin tidak akan pernah bertemu. Waktu itu aku sedang menunggu jadwal kuliah selanjutnya di sebuah kafe kecil dekat kampus. Aku sedang memperhatikan proses hujan, dari mulai rintik-rintik lalu beranjak besar dan kian besar diiringi angin kencang. Tiba-tiba pintu kedai terbuka dengan gemerincing bel di atasnya, seorang pelayan menyambut wanita muda cantik, yaitu dirimu. Dengan rambut dan baju yang basah kamu menyusuri kafe dan kemudian memesan secangkir capuchino hangat. Aku mendengar suaramu tentu saja, walaupun hujan deras, suasana kedai ini sangat sepi. Bahkan suara dentingan sendok adukan kopi pun jelas sekali. Aku bisa dengan leluasa memandangimu tanpa harus ketahuan olehmu, tentu saja berkat kaca yang mengelilingi kafe mungil ini.

Pesananmu datang, secangkir capuchino hangat yang langsung kamu teguk. Selagi menikmati kopimu, kamu memandangi jalan raya yang masih diguyur hujan deras sore itu. Entah bagaimana, kamu memiliki inisiatif untuk melihat kaca juga, pandangan kita pun akhirnya bertemu…tapi lewat kaca. Sungguh lucu. Kita selalu menertawakan kejadian itu saat kita bersama. Hmm..Sejak saat itu kita berkenalan, dan menjadi semakin dekat. “Ya ampun, ternyata lo senior gw yah..hahaha..maaf yah, gw ga tau,” katamu saat itu. Ya..jelas kamu tidak tahu, aku kan tidak eksis di kampus. Kamu mahasiswi 2 angkatan di bawahku tapi berbeda jurusan. Aku fotografi, kamu seni rupa.

Seingatku kau selalu ceria. Entah berusaha ceria atau memang kamu selalu ceria, aku belum tahu saat itu. Memang aku sering mendapatimu merenung, tapi aku kira itu hanya karena kamu sedang bad mood. Kamu selalu memamerkan karya-karyamu padaku, meminta pendapatku dan kamu selalu marah kalau kubilang karyamu bagus. “Aku ingin dikritik,” begitu katamu. Kamu aneh, lucu, menyenangkan. Sampai 2 bulan lalu kamu tidak selucu, seaneh dan menyenangkan seperti dulu. Bukan, bukan karena kamu yang berubah, bukan karena kamu jadi menyebalkan atau tiba-tiba berubah menjadi Mimi Hitam si nenek sihir. Tapi kamu berubah karena penyakitmu. 2 bulan lalu, kamu sering tidak masuk kuliah. Kamu juga suka menghilang tiba-tiba, tidak ada kabar, untuk kemudian tiba-tiba muncul lagi dan seperti tidak terjadi apa-apa. Sampai pada akhirnya saat aku menjengukmu di rumah sakit, kamu mengaku bahwa kamu sakit keras.

Ha?Sakit keras..?bercanda kamu. “Tidak, aku tidak bercanda,” katamu saat itu sambil tersenyum. Manis tapi miris. Aku cuma menggenggam tanganmu, dan berkata semua akan baik-baik saja. Kata-kata menenangkan yang sungguh basi, ya aku tahu itu. Aku tidak habis pikir bagaimana kamu bisa tahan, kanker stadium akhir yang kamu derita itu kata orang sungguh menyiksa. Tapi kenapa setiap aku datang, kamu masih bisa tersenyum? Kenapa kamu masih bisa berusaha menertawakan gurauan-gurauanku yang tidak lucu? “Apa kalau tertawa terasa sakit?”. “Sedikit,”, katamu sambil tersenyum. “Kalau begitu tidak usah tertawa, kalau memang menyakitkan.”

Seminggu yang lalu, sahabatmu, Dina menelepon. “Disya meninggal Fir, pagi tadi jam 9”. Deg. Aku kaget, tapi entah bagaimana aku sudah tahu, cepat atau lambat itu terjadi. Aku hanya tak tahu maut akan cepat meraihmu seperti ini. Aku tidak menangis, air mataku sudah habis terkuras untuk menangis saat kamu sakit. Bisa dibilang aku sudah pasrah.

Rumahmu ramai, penuh anak kampus dari angkatanmu. Ya, kamu cukup terkenal diantara teman-temanmu, tidak seperti aku tentu saja. Mungkin kalau aku meninggal yang datang cuma kamu ya Dis, eh tapi kamu pun tak mungkin datang, karena kamu sudah meninggalkanku duluan. Dina menyambutku, membawaku ke jasadmu Dis Kamu tetap cantik seperti dulu, bedanya kamu tidak mengenakan sneakers converse pink kesayanganmu itu dan bajumu pun bukan kamu banget. Serba putih tanpa model. Padahal kamu benci warna putih. “Aku lebih suka hitam, putih itu gampang kotor,” begitu selalu katamu. Ingin aku teriak di sana, meminta mereka untuk mengganti kafan putihmu dengan warna hitam.

Disya, kamu menyakitiku. Ya, aku sakit melihatmu terbujur kaku disitu sedangkan aku masih di sini sendirian. Sendirian menantimu dan sampai akhir hayatmu pun kamu bukan milikku lagi. Kamu miliki yang di Atas sekarang, sampai jumpa di akhirat nanti Disya.

posting from mahasiswa

Jangan Mudah Menyerah

Cerita yang lucu, tapi juga menginspirasi dan memotivasi kita untuk jangan mudah menyerah. Tidak semua orang memiliki keteguhan hati seperti dalam cerita ini. Bersiap-siaplah untuk dihibur dan terinspirasi oleh Si Cadel…

*Hari 1.*

Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal didekat rumahnya. cadel:”bang,beli nasi goleng satu”
abang: “apa…?” (…..ngeledek.)
cadel: “Nasi Goleng!
abang: “Apaan…?” (…..Ngeledek lagi.)
cadel: “Nasi Goleng!!!”
abang: “ohh nasi goleng…” Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal, sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan “nasi goreng” dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar.

* Hari 2.*

Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.
cadel: “bang…,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!”
abang: “ohh…pake apa?”
cadel: “…pake telol…”
(Sambil sedih…) Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata “telor” sampai benar.

* Hari 3.* Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut-turut makan nasi goreng
cadel: “bang…, beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!”
abang: “ceplok atau dadar ?”
cadel: “dadal…”
Dengan spontan. Kembali dia berlatih dengan keras.

* Hari 4.*
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.
cadel: “bang…beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!”
abang: “hebat kamu ‘ del , udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500, del .”
si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:
cadel: “bang.., kembaliannya?”
abang: “oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa del ?”, sambil senyum ngeledek. Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi. Tapi akhirnya dia menjawab:”…GOPEK…!!!” Sambil tersenyum penuh kemenangan.

* Moral Cerita *: INTI DALI CELITA INI ADALAH HIDUPLAH TELUS DENGAN PENUH PELJUANGAN !! JANGAN MENYELAH YACH !!

andri posting from mahasiswa

Pinky Boy, Why I Love U ?

Gue gak bisa ngerti kenapa hadir 1 makhluk super duper aneh ke dalam hidup gue. Dia cowo tapi suka banget warna pink dan segala sesuatu yang ada pink-pinknya. Sikapnya juga jauh lebih peka dibanding cowo-cowo pada umumnya. Dibilang banci? Ga ada tampang kebanci-bancian, dibilang cowo abis? Juga nggak karena hobinya pake baju warna pink. Tapi 'keanehan'nya itulah yang bikin gue terus-terusan penasaran ma dia. Gue tegaskan ya, gue cuma penasaran aja. Enough.

Namanya Putra. Kalo denger dari namanya sih macho abis. Gak ada yang nyangka kalo ternyata dia hobi ngoleksi segala sesuatu yang warnany pink. Pertemuan gue ma dia terjadi kira-kira 3 bulan yang lalu. Itu pun di momen yang tak disengaja sama sekali. Ya iyalah, gak mungkin donk seorang Putri yang jago karate mau dengan sengaja, sukarela dan senang hati kenalan sama cowo penyuka warna feminin kaya gitu.Balik ke intinya, waktu itu gw ma dia lagi sama-sama beli baksonya Mang Uje di kantin belakang kampus. Gue ma dia saling tubrukan dan mengakibatkan kuah basonya dia ngotorin baju bertulisan 'Rock Is My Blood' kesayangan gue. Grrr.....kontan aja gue langsung naek pitam. 'Eh, mata lo dimana siy, jalan ga liat-liat!'hardik gue. Jawaban dia cuma 1 kata, 'Maaf'.Nggak mau memperpanjang masalah, gue langsung pergi ke toilet untuk membersihkan bekas tumpahan kuah baso tersebut.

Hari itu gue ketemu lagi sama tu cowo. Kali ini ditempat parkir. Motor dia ma gue diparkir bersebelahan. Gak satu kata pun yang keluar dari mulut masing-masing. Kita cuma saling liat, berasa pernah ketemu. Y emang, tadi siang gitu gue barusan marah-marah ma dia. Tapi ada satu pemandangan yang cukup membuat gue kaget bukan main. Oh, my God! motornya dia itu jenis skutermatic warna pink, yang lebih pas dipake buat kaum hawa. Cck..cck...kebanting banget sama kuda besi yang gue bawa. Motor gue motor sport yang harusnya dipake ma cowo. Gue perhatiin aja dari atas sampe bawah, gue makin kaget lagi karena ternyata semua yang dia pake ada unsur warna pink-nya. Gilee benerr!Banci kali ya tu cowo.

Hari-hari selanjutnya, gue jadi semakin sering ketemu dia karena ( lagi-lagi ) secara kebetulan, kita satu kelas di mata kuliah Bahasa Indonesia. Gue yang tadinya sebel banget gara-gara dia ngotorin baju gue,jadi sering ketawa ngeliat tingkah dan hobinya dia yang aneh bin ajaib. Beberapa kali kita terlibat dalam diskusi perkuliahan, dan gue pikir, otaknya lumayan cerdas, bukan lumayan lagi, cerdas banget malah. Pernah suatu kali gue ngobrol santai sama dia di taman. gue tanya kenapa sih dia suka banget warna pink, ' warna pink itu bikin hati gue tenang' begitu jawabnya. 'Hah?tenang??' Koq bisa, pikir gue. ' warna pink itu akan selalu mendekatkan gue pada seseorang nun jauh disana' lanjutnya lagi. Duh, gue jadi makin bingung sama jawabannya dia. Belom sempet kebingungan itu hilang, dia malah nanya balik ke gue, 'Nah, elo..nama lo kan Putri, kenapa nggak suka warna pink dan justru sukanya sama semua yang berbau cowo?lo kan cewe bukan cowo!hehehe' Hhh..iya juga ya, kalo dipikir-pikir baik gue ataupun dia sama-sama aneh. Apa jangan-jangan roh kita ketuker ya?? 'hus!aneh-aneh aja lo!' sergahnya. 'loh, bukannya kita berdua sama-sama aneh kan?!!hahaha'

Semakin lama, gue jadi berteman akrab sama si 'Pinky' - panggilan akrab gue ke dia - Entah kenapa gue merasa nyaman aja ngobrol dan sharing bareng dia. Yah, walaupun terkadang dia bikin gue ilfil juga karena warna kesukaannya itu. 'yang bilang cowo gak boleh cinta sama warna pink tu sapa?!ga ada kan?anggapan orang kalo cowo penyuka warna pink adalah banci tu cuma label aja yang ditempelin di otak masyarakat, yang akhirnya jadi ngaruh ke imej dan persepsi masing-masing orang, padahal kenyataannya, gak semua cowo pecinta warna pink tu banci, contohnya gue!' Iya juga, bener kata dia. Nggak ada peraturan yang bilang kalo cowo dilarang suka warna pink. Tapi tetep aja anehhh....

Gue masih aja penasaran tentang gimana awal mulanya Pinky suka sama warna pink bahkan sampe tergila-gila kaya gitu. Gue sering tanya ke dia, tapi dia bilang 'ga penting tau awal mulanya'. Entahlah, dia emang suka nggak jelas.Hmm.. mungkin Tuhan kasian juga kali ya sama gue yang terus penasaran, dan akhirnya membuat gw jadi tau gimana latar belakang Pinky cinta sama warna pink. Ternyata, mantannya Pinky itu maniak warna pink, tapi sayang..dia udah meninggal 3 tahun lalu. Gue tau cerita itu dari ibunya Pinky. Saat cewenya pergi, Pinky hampir frustasi dan nggak bisa nerima kenyataan, tapi untunglah ada banyak teman dan sahabat yang terus mensupport dirinya. Sejak saat itu dia mulai mencintai warna pink yang juga merupakan warna kesayangan almarhumah cewenya. Pinky merasa bahwa sang pacar selalu ada didekatnya ketika ia mengenakan segala seuatu yang berwarna pink.

Diam-diam gue kagum sama Pinky. Dia tipikal cowo yang gue idam-idamkan. Sekian lama gue berkutat dengan trauma dikhianati, gue dah bosen. Gue mau berubah dan membuka hati gue buat orang lain. Gue sadar ternyata nggak semua cowo sama. Gue nemuin ada yang berbeda dari Pinky. Dia yang bikin gue mau kembali jadi cewe feminin kaya dulu sebelum mantan gue yang brengsek itu nyelingkuhin gue. Tapi, apakah Pinky udah mau membuka hatinya kembali buat cewe lain, misalnya gue??Gue hanya bisa berdoa semoga itu bener-bener terjadi. Gue akui, gue ga cuma penasaran sama dia, tapi juga mengagumi dan mencintainya.Hh..Pinky, kenapa si gue harus jatuh cintanya sama lo?Padahal dimata gue lo anehhhh.. Bener juga kata Agnes Monica, kadang cinta tak ada logika.


girlpinky posting from mahasiswa

Momentum Awal





Momentum awal

malam pun dingin terasa di badan
hingga badanpun tak tenang
tapi malam pun indah
kunag-kunang pun bersyukuria di udara
mereka pun bertebaran di angkasa
gemerlap-gemarlip cahaya berteburan
sang pangeran pun belum terbangun dari tidur
si bolang tidur di rumah-rumah yang ia buat
jam berdetak 2 kali
tiba-tiba sang pangeran pun bangun dari tidur
hari pun masih tak kelihatan
suhu pun terasa dingin
si bolang pun terbangun, dengan
memakai baju kebangsaan, tunas kelapa
jemari tangannya pun terlihat kebiruan
mukanya pucat
suasana pun gaduh riuh
suara pun bergemuruh di lembah tak berpenghuni
sang pangeran menatap 1 persatu 1 mereka
si bolang tak berani, hanya tertunduk lesu
dingin.............kata hati
tapi masih bertahan...............!
hingga ayam jantan berkok kok
sampai sang surya tebangun
itulah momentum awal she bolang

awal salah penentu dari segalanya
kenangan terindah adalah di saat kita bersama teman yang mengerti kita suka-maupun duka
keep smailing

antonius himwan posting from mahasiswa

Once In A Lifetime


Percaya padaku, kamu akan menemukan semua jawaban atas pertanyaan hatimu dalam diriku. Aku akan memilih untuk tertidur lebih awal agar aku bisa membangunkanmu saat shubuh tiba.

Sengatan matahari tak akan menguras besarnya tekadku untuk memikul tanggung jawab dan segera pulang ke dekapanmu.

Berbekal tekad yang sama plus rasa letih yang mendera. Aku akan keluar ditengah malam, Menantang dingin udara untuk terus melangkah, hanya untuk membawa pulang satu porsi makanan yang menjadi penawar rasa ngidam mu.

Heran, kenapa makanan ngidam selalu identik dengan makanan susah dan murah?. Artinya aku harus memastikan satu hal pada calon istriku, ia harus ngidam makanan cepat saji yang buka 24 Jam.

Akan lebih baik lagi bila ia ngidamnya melantai di lantai dansa. Aku akan menjadi suami terbaik di dunia malam itu. Intinya, aku akan menjagamu.

Entah siapa dirimu, yang pasti. Mau kan kau menjadi istriku?. Ya kan?, Ya dong?.

"Saya terima nikahnya Sherina binti Munaf dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai."

hahahaha

Menikah?..

Kalian duluan aja deh. Aku belum berminat untuk menarik seorang wanita dari pergaulannya dan mengajaknya untuk hidup bersamaku. Menjalani gaya hidup sepertiku. Lagipula, antrian wanita yang ingin memacariku masih panjang, terlalu kasihan bila aku memotongnya disini.

Wijaya posting get from mahasiswa

Cerpen Sindu


Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran, "berapa lama lagi kamu baca Koran itu? Tolong kamu ke sini Dan Bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan."

Aku taruh Koran Dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya Ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis Dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu Dan istriku masih kuno mereka percaya sekali kalau makan curd rice Ada "cooling effect".

Aku mengambil mangkok Dan berkata, "Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah." Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku.

Tangis Sindu mereda Dan IA menghapus air Mata dengan tangannya Dan berkata, "boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta..." agak ragu2 sejenak... "...akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan Ku?"Aku menjawab, "Oh pasti sayang". Sindu tanya sekali lagi, "betul ayah? "Yah pasti.." sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan Dan lembut sebagai tanda setuju. Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama,istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "janji" kata istriku.

Aku sedikit khawatir Dan berkata: "Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yang Mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang." Sindu menjawab, "jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 Mahal kok." Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan Dan kelihatannya sangat menderita dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu.

Dalam hatiku aku marah sama istri Dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya dia mendekatiku dengan Mata penuh harap Dan semua perhatian (aku ,istriku Dan juga ibuku) tertuju kepadanya.Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada Hari Minggu.

Istriku spontan berkata, "permintaan Gila, anak perempuan dibotakin,tidak mungkin!" Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga Kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan Kita. Aku coba membujuk: "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak." Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, "tidak Ada 'yah, tak Ada keinginan lain," kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu, "tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami." Sindu dengan menangis berkata, "ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu Dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa Kita harus memenuhi janji Kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala ) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.

" Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, "janji Kita harus ditepati." Secara serentak istri Dan ibuku berkata, "apakah aku sudah Gila?""Tidak," jawabku, "kalau Kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri." "Sindu permintaanmu akan kami penuhi."

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar Dan matanya besar Dan bagus. Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya Dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari Mobil sambil berteriak, "Sindu tolong tunggu saya." yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak aku berpikir mungkin "botak" model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari Mobil Dan berkata, "anak anda,Sindu benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia." Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai melelh dipipinya " bulan lalu Harish tidak masuk sekolah,karena chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah Dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi.Hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan Dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia."

Aku berdiri terpaku Dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih.

danu posting from mahasiswa

Apa Itu Islam?

saya yakin sobat muda muslim masih ada yang belum tahu apa itu pengertian islam. baik secara bahasa maupun secara istilah,maka dari iru hari ini saya pengen ngasih tau dikit nich tentang apa itu islam

Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek peristilahan.

Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.

Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.

Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt. dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah. Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang mendefinisikannya; di antaranya Prof. Dr. Harun Nasution.

Ia mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi menganal berbagai segi dari kehidupan manusia. Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.

Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah. Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya.

Di Persia misalnya ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama ini dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Gautama Budha (lahir 560 SM).

Demikian pula nama agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda. Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk agama Islam, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar.

Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh Sidharta Gautama Budha atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama.

Analogi nama dengan agama-agama lainnya tidaklah mungkin bagi Islam. Berdasarkan keterangan tersebut, Islam menurut istilah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari manusia/Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya.

Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt. Dengan demikian, secara istilah, Islam adalah nama agama yang berasal dari Allah swt. Nama Islam tersebut memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu, golongan tertentu, atau negeri tertentu.

Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah swt. Hal itu dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah swt. Selanjutnya, dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. pada berbagai kelompok manusia dan berbagai bangsa yang ada di dunia ini.

Islam adalah agama Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, seluruh Nabi dan Rasul beragama Islam dan mengemban risalah menyampaikan Islam. Hal itu dapat dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa para Nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah.

Kesimpulannya, Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, dan damai. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah nama agama yang diturunkan Allah untuk membimbing manusia ke jalan yang benar dan sesuai fitrah kemanusiaan. Islam diturunkan bukan kepada Nabi Muhammad saja, tapi diturunkan pula kepada seluruh nabi dan rasul. Sesungguhnya seluruh nabi dan rasul mengajarkan Islam kepada umatnya. Wallahu A’lam.

Rabu, 25 Februari 2009

Tak Ada Dosen Berpendidikan S1 pada 2014




DEPOK -- Pada 2014 nanti, tak akan ada lagi dosen yang masih berpendidikan S1. Pasalnya, pemerintah mewajibkan pendidikan dosen minimal S-2 (master). Bagi yang belum memenuhi standar itu, pemerintah menyediakan program beasiswa.

''Tahun ini disediakan 5.500 paket beasiswa S-2 yang bisa diperebutkan dosen, baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta,'' ujar Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Depdiknas, Fasli Jalal dalam acara Rembug Nasional 2009, Selasa (24/2).

Menurut Fasli, saat ini tercatat ada sekitar 155 ibu dosen yang tersebar di perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Dari jumlah itu, 75 ribu di antaranya adalah pegawai negeri sipil (PNS). Sebanyak 65 ribu dosen PNS tersebut mengabdi di PTN, dan 10 ribu dosen PNS diperbantukan ke PTS.

Dari 155 ribu dosen yang tercatat, kata Fasli, baru separuhnya yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2 dan S-3. Jumlah terbesar berada di PTS, sebesar 60 persen. ''Di PTN, dosen yang masih S-1 tinggal 35 persen. Jumlah yang cukup besar. Mengingat masih ada politeknik atau akademi yang setara dengan program diploma masih menerima dosen dengan latar belakang pendidikan S-1,'' cetusnya.

Untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan para dosen, lanjut Fasli, pihaknya sejak beberapa tahun terakhir ini menggelar program beasiswa S-2 yang dananya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan undangan dari luar negeri. Tahun lalu, beasiswa diberikan kepada 1.100 dosen untuk menempuh pendidikan S-2 baik di perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri.



''Tahun ini paket beasiswa yang tersedia sebanyak 5.500 orang. Sebanyak 300 beasiswa dari PT luar negeri. Dan tahun 2010 mendatang ditargetkan jumlahnya menjadi 13 ribu orang,'' jelasnya.

Hal itu, kata Fasli, terkait dengan target pemerintah yang akan meningkatkan pendidikan dosen dari S-1 menjadi S-2 sebanyak 60 ribu orang selama lima tahun ke depan. Dengan demikian, pada 2014 tidak ada lagi dosen yang berpendidikan S-1.

Untuk menghemat APBN, saat ini ditempuh model perkuliahan S-2, yaitu satu tahun di PT tanah air dan 1 tahun ditempuh di PT luar negeri. ''Sehingga para dosen itu memiliki dua ijazah dari dalam maupun luar negeri. Biayanya jadi lebih hemat,'' tegasnya. eye/ism from http://www.republika.co.id

Belajar Sains Jadi Asyik dan Menyenangkan



Belajar sains di sekolah masih...

menjadi momok bagi sebagian siswa Indonesia. Anggapan belajar sains itu sulit, hanya bisa dikerjakan siswa pintar, dan membosankan begitu kuat melekat di benak banyak anak.

Ditambah pula kebiasaan guru yang lebih sibuk mencekoki siswa dengan rumus-rumus yang tidak mudah dipahami, sains yang sebenarnya bisa dieksplorasi dari keseharian anak- anak semakin berjarak dan tidak menarik. Penguasaan konsep- konsep sains yang seharusnya diprioritaskan untuk dipahami anak-anak SD hingga di jenjang berikutnya sudah mampu mengaplikasikan sains dalam kehidupan justru terlupakan.

Padahal, penguasaan sains merupakan kunci penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung daya saing dan kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan sains di Indonesia yang dinilai ”menyeramkan” hanya mampu membuat anak- anak hafal, tetapi tidak paham konsep dasar dari sains. Ini terlihat dari penilaian Programme for International Student Assessment 2006: Science Competencies for Tommorow’s World yang dipublikasikan pada Desember 2007.

Kompetensi sains siswa Indonesia usia 15 tahun (SMP) sebanyak 61,6 persen di bawah level 1, yaitu memiliki pengetahuan sains sangat terbatas. Padahal, siswa SMP diharapkan minimal di level 2, bisa melakukan penelitian sederhana.

Di level 2, berdasarkan penilaian itu ada 27,5 persen siswa Indonesia. Di level 3 siswa yang mampu mengidentifikasi masalah-masalah ilmiah 9,5 persen, sedangkan di level 4, yakni mampu memanfaatkan sains untuk kehidupan, 1,4 persen. Siswa Indonesia belum ada yang mencapai level 6 (tertinggi), yakni secara konsisten mampu mengidentifikasi, menjelaskan, serta mengaplikasi pengetahuan dan sains dalam berbagai situasi kehidupan yang kompleks.

Para siswa itu tahu belajar sains penting untuk memahami alam semesta, tetapi cuma setengahnya yang mengatakan sains relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hanya sekitar 37 persen siswa yang diteliti itu tertarik bekerja di bidang sains.

Pesimistis

Rendahnya minat terhadap sains ini memengaruhi persepsi kaum muda terhadap persoalan lingkungan hidup. Mereka pesimistis persoalan kekurangan energi, kekurangan air, polusi udara, serta kepunahan hewan dan tumbuhan bisa diatasi dalam 20 tahun ke depan.

Di jenjang pendidikan menengah, Kelompok Studi Pendidikan Berkualitas Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan analisis hasil tes seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dan ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN) 1997-2006 bidang IPA/Sains dan Matematika. Hasilnya ditemukan, kualitas lulusan SMA yang lemah terhadap penguasaan konsep-konsep serta prinsip-prinsip dasar fisika dan matematika. Padahal, soal-soal sains dan Matematika SPMB/UMPTN berada dalam jangkauan kurikulum SMA.

Pendidikan sains di tingkat dasar-menengah yang tidak menyenangkan itu menyebabkan hanya 5 persen dari total 4,3 juta mahasiswa yang tertarik mendalami bidang sains. Padahal, untuk membangun kemajuan bangsa di berbagai bidang diperlukan sedikitnya 10 persen mahasiswa bidang sains.

Asyik dan menyenangkan

Kondisi psikologis siswa yang merasa seram dan benci pada pelajaran sains harus dibenahi jika Indonesia ingin maju dan berdaya saing. Karena itu, gagasan untuk menciptakan pembelajaran sains yang asyik dan menyenangkan harus terus digalakkan.

Yohanes Surya, ahli Fisika Indonesia, mengamati pembelajaran sains di Indonesia tidak maju karena guru lebih berfokus pada penghafalan rumus-rumus. Akibatnya, siswa menjadi terbebani dan tak mampu mengaplikasikan rumus-rumus itu untuk memecahkan persoalan melalui pendekatan sains.

Dari pengalamannya mengajar, Yohanes kemudian menciptakan pembelajaran Fisika tanpa rumus yang disebutnya Fisika gampang, asyik, dan menyenangkan (gasing) untuk membantu belajar siswa dan guru. Yohanes lewat Yayasan Surya Institute membuat VCD Fisika gasing yang mengajak siswa dan guru belajar fisika dengan memahami konsep dan menggunakan logika.

”VCD Fisika yang satu paketnya terdiri dari 20 keping itu boleh diperbanyak siapa saja. Cuma butuh dukungan dari pemerintah daerah dan swasta supaya VCD itu bisa diperbanyak dan disebarluaskan secara gratis ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Belajar sains yang tidak menarik buat siswa perlahan-lahan dipatahkan dengan menciptakan komik sains. PT Kuark Internasional yang digagas pemerhati pendidikan menciptakan tokoh-tokoh komik yang mengajarkan sains (Fisika, Zoologi, dan Astronomi) untuk siswa SD dengan kekuatan visual.

”Dengan bentuk komik, anak- anak tidak berat untuk belajar sains. Sambil tidur-tiduran atau di mana saja, mereka sudah bisa belajar. Suasana yang rileks itu membuat anak-anak yang tadinya antisains jadi mulai suka,” kata Gelar Soetopo, Pengelola Produksi PT Kuark Internasional.

Soetopo menambahkan, anak-anak juga dirangsang untuk melakukan kegiatan percobaan dengan memanfaatkan apa yang ada di sekeliling mereka. Para guru dan orangtua diharapkan bisa membantu dan mendorong anak untuk berpikir secara ilmiah.

”Belajar sains itu tidak hanya untuk menguasai ilmu sains, tetapi sains bisa mendorong hal lain pada diri anak seperti berpikir sistematis, logis, punya daya analisis, serta sabar untuk mencoba. Mau jadi ilmuwan atau tidak, anak-anak ini ke depannya bisa berpikir secara ilmiah,” katanya sambil menyebutkan komik sains Kuark sudah mencapai tiras 75.000 eksemplar.

Pembelajaran sains yang menyenangkan dan membuat anak asyik sudah 22 tahun dilakukan PT Pesona Edukasi, pencipta perangkat lunak Pesona Fisika dan Pesona Matematika dari SD-SMA/ SMK. Perangkat lunak pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi itu menyajikan pembelajaran Fisika dan Matematika dengan menggunakan animasi yang interaktif.

Siswa bisa tertawa saat belajar sains yang tadinya menakutkan. Materi yang diajarkan di perangkat lunak karya asli Indonesia yang sudah diekspor ke mancanegara itu dirancang sesuai kurikulum hingga memudahkan guru dan siswa belajar Fisika dan Matematika di sekolah.

Gairah belajar sains yang mulai tumbuh berkat adanya terobosan yang dilakukan anak-anak bangsa untuk memutus ”ketakutan” anak-anak pada sains itu perlu didorong. Pemerintah mestinya mampu memanfaatkan inisiatif dan inovasi yang tumbuh dari masyarakat ini dengan dukungan berupa kebijakan dan pendanaan. (Ester Lince Napitupulu) -Kompas-

Selasa, 24 Februari 2009

Top Asia university feb 2009

Top Asia
Universities 1 to 100 of 100





CONTINENT RANK
UNIVERSITY
COUNTRY
WORLD RANK










































































































Universities 1 to 100 of 100